Minggu, 06 November 2011

Aksara Jawa


Alangkah bangganya dengan kebudayaan bangsa sendiri. Sebagai orang Jawa, saya bangga dengan kebudayaan Jawa. Dari musik, lagu atau tembang, tarian, upacara adat termasuk aksara jawa. Saya belajar aksara Jawa sejak Sekolah Dasar. Dulu saya menganggap aksara jawa itu sulit dan tidak penting. Namun sekarang, saya tergila-gila dengan aksara jawa. Menurut saya, aksara jawa memiliki huruf yang  indah dan tidak semua orang dapat mengartikannya. Biasanya, saya menggunakan aksara jawa untuk mengirim pesan rahasia. Ayo, kita lestarikan warisan budaya bangsa ^_^

teks nampi nganten (menyerahkan pengantin)

Nuwun, kula nuwun.
            kawilujengan saha sih nugrahaning Gusti Ingkang Mahaasih mugi kajiwa kasarira wonten ing panjenengan sedaya.
Ingkang kinurmatan Bapa saha Ibu HARIMURTI, tuwin para putra putri, dalasan sagung kulawarga, miwah para rawuh.
Nuwun, keparenga matur kula fina minangka sesulihipun Bapa saha Ibu DANISWARA  sakulawarga, kula kadhawuhan masrahaken penganten kakung Adi DANISWARA  katur Bapa saha Ibu HARIMURTI
Wondene kalampahanipun mekaten : kala wau tabuh 09.00 penganten kakung kula pendhet saking dalem Margi  Permai angka 21, kanthi kairing para sepuh, kulawarga, sanak kadang, mitra pitepangan, salajeng kula bekta sowan dumugi ing dalem Margi Ahmad yani angka 37 ngriki, kalayan gangsar saha gancar.
Pramila, ngemban dhawuh wigatosing sedya, keparenga ing samangke penganten kakung kula pasrahaken tuwin kula sumanggakaken katur Bapa HARIMURTI cundhuk kaliyan lampahing upacara.
Wasana kula nyuwun pangaksami bilih anggen kula nindakaken ayahan punika kirang subasita dhateng penggalihipun para rawuh sedaya.
            Nuwun, matur nuwun.

Sabtu, 05 November 2011

DISPERSI DAN PENJERNIHAN AIR SUNGAI


Tujuan           :
  1.  Mengetahui sistem dispersi air sungai
  2.  Mengidentifikasi proses dan mekanisme penjerbihan air sungai
Alat dan Bahan         :

  1. Botol air minum mineral
  2. Cutter
  3. Wadah
  4. Air sungai
  5. Tawas
  6. Arang aktif
  7. Batu besar
  8. Kerikil
  9. Pasir
  10. Ijuk
  11. Kapas dan spon


Cara Kerja     :
  1. Buat lubang pada alas botol air mineral, mengitari keliling alas.
  2. Semua bahan dicuci bersih dan dalam keadaan kering, agar tidak membuat air semakin kotor.
  3. Semua bahan disusun kedalam wadah.
  4. Atur jarak bahan satu dengan bahan lainnya. Semakin tebal bahan yang digunakan, semakin jernih hasilnya.
  5. Untuk mengetes alat penyaringan tersebut, beri tawas pada air sungai kotor. Biarkan kotorannya mengendap. Kemudian masukkan air kotor ke alat penyaring. Pertama-tama air yang disaring keruh, tapi beberapa detik kemudian berubah menjadi bening. Tampung hasilnya.

Hasil Pengamatan :

Warna ( Setelah Disaring )
Endapan ( Setelah Disaring )
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Keruh
Kuning jernih
Bening
Ada
Tidak ada
Tidak ada
arang, pasir, batu, kerikil, ijuk
pasir, arang, ijuk, kerikil, batu, busa, tawas, kapas
kerikil besar, kerikil kecil, pasir, ijuk, kapas
arang, pasir, batu, kerikil, ijuk
pasir, arang, ijuk, kerikil, batu, busa, tawas, kapas
kerikil besar, kerikil kecil, pasir, ijuk, kapas

NB :

 Faktor yang menyebabkan kesalahan pada percobaan adalah :
  1. Pada percobaan pertama, air dituangkan sekaligus dalam jumlah banyak sehingga air bertambah keruh.
  2. Pada percobaan pertama, air sungai tidak diberi tawas sehingga terbentuk endapan setelah disaring.
  3. Bahan disusun tipis, sehingga penyaringan kurang optimal.

Kesimpulan :

Air sungai mengandung padatan lumpur yang terdispersi di dalam air ( sol ). Pengolahan air sungai menjadi air bersih melalui tahap-tahap :

  1. Penggumpalan (Koagulasi). Dilakukan dengan menggunakan tawas (KAl (SO4) 2). Tawas tersebut menghasilkan koloid Al(OH)3 yang akan mengadsorpsi pengotor tanah dan menggumpalkannya sehingga terbentuk endapan.
  2. Proses Penyaringan
  3. Proses Adsorpsi. Arang aktif dapat menyerap bau dan zat kimia.

  4. Desinfeksi

REAKSI TULANG KERAS

Tujuan                         : Mengetahui  zat yang menyusun tulang
Alat dan Bahan           :
  1. Tulang paha ayam mentah
  2. Wadah gelas
  3. Sedikit cuka
Cara kerja                   :
  1. Bersihkan sisa-sisa daging dari tulang.
  2. Masukkan ke dalam wadah dan lumuri dengan cuka.
  3. Setelah beberapa hari, gantilah larutan cuka tersebut.
  4. Ulangi proses tersebut selama  tiga minggu.
  5. Selanjutnya, ambil tulang dari wadah dan keringkan.
  6. Cobalah kamu bengkokkan tulang tersebut.
Data Pengamatan       :
No
Waktu
Keterangan
1
Hari ke-10
Tulang mulai berganti warna, epifise berwarna putih, diafise berwarna krem hingga coklat muda. Terjadi penyusutan ukuran . Pada epifise mulai terjadi sedikit pelunakan, namun diafise masih keras.
2
Hari ke-21
Tulang menjadi lunak  saat ditekan di bagian epifise, namun pada bagian diafise tetap keras. Warna menjadi coklat kehitaman pada garis epifisial, putih dan coklat tua pada epifise dan coklat muda pada diafise. Ukuran tulang menyusut dibanding sebelum direndam dengan cuka. Tulang menjadi lentur, dan tidak sekeras sebelumnya.

Pertanyaan                  :
tulang setelah 21 hari
1.      Apakah yang terjadi pada tulang tersebut ?
2.      Apakah yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi ?
3.      Bagian tulang apakah dalam tubuh kita yang memiliki sifat yang sama pada tulang pada hasil percoban tersebut ?
Jawab                          :
1.      Tulang tersebut bila ditekan pada bagian epifise menjadi lunak namun keras pada bagian diafisenya. Tulang paha ayam menjadi lentur dan bisa dibengkokkan.
2.      Setelah direndam dengan cuka, tulang menjadi lentur. Hal ini disebabkan karena asam cuka berfungsi sebagi mineral yang menyebabkan zat kapur (zat yang tersusun dari kalsium karbonat, kalsium fosfat, zat perekat, da protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari dalam tulang, membentuk endapan didalam larutan cuka. Oleh sebab itu, tulang tidak lagi bersifat keras karena kehilangan zat penyusunnya.
3.      Bagian penyusun tulang ayam dan penyusun tulang manusia sama.
Kesimpulan                 :
1.      Larutan asam cuka menyebabkan tulang menjadi lentur.
2.      Tulang menjadi lentur karena kehilangan zat kapurnya.

Kerja Enzim Pada Air Liur

Tujuan                       : Mengetahui kerja enzim pada air liur
Alat dan Bahan        : Tabung reaksi, pipet tetes, pembakar spiritus, indicator pH universal, air liur,     larutan Fehling A dan Fehling B, kanji, NaOH 10% dan HCl 3,5 %.
Prosedur                   :Uji terhadap amilum
1.        Masukkan larutan kanji kedalam tabung reaksi A dan B masing-masing 1 ml.
2.   Masukkan 1 ml air liur kedalam tabung B kemudian kocok sampai rata dan biarkan selama 5 menit.
3.  Ukur pH larutan kanji dalam tabung B dengan menggunakan indicator pH universal, kemudian catat hasilnya.
4.        Masukkan masing-masing 3 tetes larutan Fehling A dan B kedalam tabung A dan B, kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus selama 1 menit.
5.        Amati perubahan warna larutan pada tabung reaksi A dan B.
 Uji lanjutan
1.        Masukkan larutan kanji kedalam tabung reaksi C dan D masing-masing 1 ml.
2.       Tambahkan 3 tetes HCl 3,5 % kedalam tabung reaksi C dan 3 tetes NaOH 10 % kedalam tabung reaksi B.
3.     Ukur pH larutan kanji dengan menggunakan kertas indicator universal dan catat hasilnya.
4.      Tambahkan 1 ml air liur masing-masing kedalam tabung reaksi C dan D, kemudian dikocok sampai rata dan biarkan selama 5 menit.
5.  Uji kedua larutan tersebut dengan menggunakan larutan Fehling A dan B. Kemudian panaskan kedua larutan tersebut diatas pembakar spiritus selama lebih kurang 1 menit.
6.        Amati perubahan warna larutan pada tabung reaksi C dan D.
Hasil Pengamatan      :

pH
Tabung B
Tabung C
Tabung D
7
1
12

Tabung
Bahan dan Perlakuan 
Warna
Hasil Uji
+
-
A
Larutan kanji + Fehling A dan B
Keruh

B
Larutan kanji + air liur + Fehling A dan B

Merah bata


C
Larutan kanji + HCl + air liur + Fehling A dan B
Kuning

D
Larutan kanji + NaOH + air liur + Fehling A dan B
Coklat


Pertanyaan                 :
  1. Bagaimanakah perubahan warna pada tabung A dan B? Apa arti perubahan warna tersebut?
  2. Mengapa pemberian HCl dan NaOH dilakukan lebih dahulu daripada airliur?
  3. Pada pH berapa enzim ptialin bekerja secara efektif?
Jawaban                     :
  1. Tabung A berubah warna menjadi keruh sedangkan tabung B berwarna merah bata.
  2. Karena HCl dan NaOH akan membuat larutan kanji menjadi asam (Tabung C)dan basa(Tabung D), sehingga ketika air liur dimasukkan, air liur  akan menetralkan larutan pada Tabung C dan D.
  3. pHnya berkisar 7.
Kesimpulan                 :
            Air liur berisi enzim ptialin yang mampu mendegradasi ikatan pati menjadi sebuah rantai linier. Ikatan pati dipecah menjadi dua buah ikatan gula (disakarida). Hasil akhir proses enzim ptialin adalah dua buah molekul glukosa yang dikenal dengan maltosa.